Usia Beliau sudah paruh baya,namun semangat dan perjuangannya melebihi aku yang masih belia. Dia selalu bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan,menyapu halaman, atau sekedar mengecek ada cucian kotor yang perlu dimasukkan ke mesin cuci. Apabila Aku,kakak,adik-adik dan ayah sudah berangkat sekolah ataupun ke kantor, dia lantas tak berhenti disana. beliau melanjutkan dengan mengajar mengaji dan menjahit untuk anak-anak sekitarnya. Tiap menatapnya, senyum dan semangatnya selalu menjadi motivasi besar, agar aku bisa seperti beliau, bisa selalu membawa senyum dan wajah bangganya berdiri tegak. Bagiku kartini tak hanya ada dalam jiwa-jiwa perjuangan besar, namun jiwa dan cintanya justru subur dalam kehangatan rumahku.
Love u Bunda :-D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar