Sekuat apapun seseorang, pasti akan pernah merasakan titik terendah dari kepribadiannya.
Seperti gelombang yang naik turun. Kita harus yakin, setelah ujian, akan ada mukjizat
(ganisfa)
Aku seolah tak punya keberanian. Menayadari kesalahan fatal yang mungkin sudah aku lakukan.
Malu rasa. Hilang semangat. Dan seolah tiap apa yang sudah kulakukan adalah salah.
Titik rapuh. Aku sedang berada dititik rapuh.
Ditengah tuntutan-tuntutan yang tak mungkin ku abaikan. Ditengah impian yang bergejolak.
Rasaku menerawang luas. Liar mengutarakan hasrat. Ingin semua berakhir cepat...
Namun rasa-rasanya aku terlalu memaksakan diri.
Nasfasku terengah, kelelahan berlari mengejar fatamorgana yang tak kunjung kudapati.
Aku hampir menyerah. Terengah dan berusaha menghindar. Lemah, sendiri dan merasa hilang arah.
Aaah... aku terlalu jauh melangkah.
Hingga melupakan betapa berartinya sebuah proses yang harus aku lewati...
Aku lupa betapa jarangnya aku bersyukur...
Dan betapa angkuhnya aku....
Perlahan namun pasti,,, tubuhku menggigil, perlahan membeku...
Begitu rapuh....
Titik cahaya itu datang...
Bernama cinta dan kasih sayang
berwujud penyemangat yang membara
Lumpuh aku berdoa
Sujud atas nama CINTAMU...
dekap aku, lebih dekap dengan maafMU....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar