(ganisfa)

Ini mungkin akan menjadi tulisan kesekian saya tentang jodoh dan cinta.
Terkesan galau? Iya. Tapi tak apalah. Setiap orang punya sisi-sisi galaunya sendiri.
Saat ini saya tidak hanya bercerita tentang saya, tapi tentang buku yang baru saja saya khatiamkan ini.
Judulnya "Jodoh Pasti Bertemu" karangan Astrid Tito. Awalnya jujur agak tengsin si , abis kesannya lagi galau banget gitu ya. hehe.. tapi ada sesuatu yang menarik saya untuk membeli buku ini.
Dan saya menyesal!!!
Kenapa saya gak nemu buku ini dari jauh-jauh hari??? hehehe...
Karakter freya dalam buku ini seolah menjadi cermin bagi saya. BEtapa dia lelah mencari satu-demi satu "tantangan hidup" yang dia hadapi sehingga akhirnya dia dapat menikmati indahnya pelangi yang berwarna-warni. Sebab pelangi tidak akan indah apabila warnanya merah saja, atau biru saja, bahkan abu atau hijau saja. Pelangi akan indah apabila ketujuh elemen warna menyatu dan berpautan satu sama lain.
Begitupula dengan hidup. Betapa tidak menariknya hidup apabila hidup hanya sedih saja, bahagia saja , atau lucu saja.
Setiap orang sering kali "ragu" akan Tuhannya. Ragu akan KEMULIAAN TUHANNYA (saya gak percaya ngetik ini, ngaca sama diri sendiri). Itulah yang membuatnya kerap kali mengeluh, menyatakan tuhan tidak sayang padanya atau merasa hidupnya tidka pernah bahagia. PEnyakit-penyakit seperti iri, dengki, membicarakan orang lain, pelit, itulah yang menjadi penyebab jauhnya rezeki.
Ketika otak kita berada pada gelombang alfa-tetha, sesungguhnya titik kekhusyukan dan keimanan sedang berada disana. Frequensi itulah yang kerap kali sulit untuk ditemukan, sehigga titik ketenangan dan rasa berserah diri terhadap Tuhan tersebut sedikit sulit kita capai.
Padahal, dengan mengaktifkan gelombang alfa, kemampuan merefleksikan segala sesuatu dengan positif akan berdampak sangat postif bagi kita.
Buku mba strid tersebut memberi pelajaran yang luar biasa tanpa harus menggurui.
Betapa ketika kita yakin pada Tuhan kita, maka dia akan senantiasa memberi apa yang kita minta.
Seperti tokoh freya yang bertransformasi dari sosok gadis biasa yang masih sedikit ilmu agamanya, gonta ganti pacar, dan dengan permasalahan hidup yang dia hadapi, dia mendekatkan diri pada Tuhan sehingga dia menemukan laki-laki yang luar biasa dalam hidupnya. Suami yang tampan dan mapan, menjadi imam yang baik dan bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Itu memang cerita fiktif, tapi Intinya BERPRASANGKA YANG BAIKLAH PADA TUHAN.
KARENA ALLAH BERKATA "AKU ADALAH APA YANG HAMBAKU SANGKA-KAN"
tetap memelihara gelombang alfa agar berfikir positif, berhenti men-judge- sesuatu sebagai hal negatif, selalu mendahulukan kepentingan orang lain, adalah kunci kekayaan dan kebahagiaan.,..
Regards :)
NB : Aku harus segera bikin buku sendiri!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar