Manusia seringkali melihat terlalu jauh ke atas, sehingga lupa bahwa dia sudah berada pada posisi yang cukup tinggi dibanding yang lainnya. Seimbangkan hidupmu untuk melihat keatas sebagai motivasi lebih baik, dan sesekali menengok kebawah ketika kamu mulai kehilangan rasa syukurmu (ganifa)
Disudut perkampungan kumuh , tepatnya dibelakang sebuah masjid. Ada seorang lelaki yang sudah beberapa tahun menderita sakit yang cukup parah. Seluruh badannya membetuk benjolan-benjolan aneh. Ada yang bilang karena guna-guna. Maklum masyarakat kmapung masih kental dengan kepercayaan terhadap hal-hal demikian. Padahal, penjelasan secara medis bisa dilakukan. Bagi sebagian orang, mungkin jijik melihatnya. Sakit menahun itu hanya diobati dengan tanaman bunga sepatu yang dianggap berkhasiat. Ah, tapi sayang semua seperti tak menunjukkan hasil yang membaik.
Ke puskesmas sudah dilakukan, namun terkendala biaya mungkin yang menyebabkan ia dan keluarganya urung untuk melanjutkan pengobatan.
Ada rasa malu terbersit dalam hati. Betapa beruntungnya, Tuhan sudah limpahkan segalanya nikmat yang berlebih dibandingkan dengan makhluk-makhluknya yang lain. Nikmat kesehatan, nikmat finansial yang berkecupukan, keluarga yang luar biasa, sahabat-sahabat yang sangat baik. Bahkan saat ini sudah berhasil duduk di bangku pascasarjana dengan beasiswa penuh dari pemerintah.
Maka dari itu, "Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang kan KAU DUSTAKAN?"
Tuhan menciptakan pribadi dengan keistimewaannya masing-masing, Tuhan sudah mengatur segalanya sesuai dengan porsinya. Hanya saja, makhluk lah yang seringkali lupa dan tidak menyadari bahwa nikmat Tuhan itu adalah yang terbaik baginya.
Seperti seorang pemanjat. Kita harus terus memotivasi diri untuk melihat katas. Agar terus terpicu mencapai puncak kesuksesan yang kita harapkan. Tapi, sesekali lihatlah kesamping atau ke bawah. Lihat pijakan-pijakan yang sudah kamu lewati agar lebih berhati-hati untuk memanjat kembali. Lihatlah indahnya sinar matahari yang mneyinari, meskipun terik, tapi sangat memesona mengiri perjalananmu. Dan lihat sudah sejauh mana kamu memanjat meninggalkan pijakan pertamamu :)
Alhamdulillah...
Alhamdulillaah...
Terimaksih telah menciptakan saya dengan segala kesempurnaan dan kekurangan ini Tuhan :)
Ganisfa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar