Karena semakin hari hati-hati manusia semakin lemah. Semakin rentan akan dosa. Dan semakin jauh mengingat Tuhannya. Butuh sesuatu yang besar untuk menyadarkan itu. Maka, Tuhan menegur dengan mengambil sesuatu yang dirasa berharga untuk menguji seberapa besar kita mencintaiNYA dibandingkan hal-hal lain di dunia.
Seperti naik kelas, menginjak pertengahan tahun 2013 ini saya kembali ujian!!! Sebuah pembelajaran tentang -USAHA itu berbanding lulus dengan HASIL- #Sebelumnya saya hanya ingin mengatakan bahwa saya tidak pernah dan TIDAK Menyalahkan siapa-siapa atas apa yang saya alami. Saya mensyukuri ini sebagai proses pembelajaran bagi saya :) dan berbagi untuk teman-teman semua.
Semakin tinggi tingkat keilmuan seseorang maka semakin sulit pula ujian yg pantas dihadapi.
Saya kembali belajar tentang sesuatu yg bernama keikhlasan.
(Renungan diri lagi :D)
Singkat cerita, karena ingin belajar berbisnis saya memulai sebuah investasi. Cukup menjanjikan krn keuntungan yang didapat sangat besar, 10% perminggu. Tergoda ingin mendapatkan keuntungan secara instan, akhirnya sy berinvestasi untuk bisnis ini. Awalnya saya sedikit ragu, namun akhirnya saya mencoba dengan niatan "Bisnis itu harus berani gagal" Dan akhirnya saya baru tahu bahwa bisnis tersebut bermasalah... investasi macet.
#NOTE1 : Hindari prasangka negatif saat memulai sesuatu, karena itu justru memancing hal-hal yang tidak diinginkan tersebut!
#NOTE2 : Jangan Pernah mengambil keputusan disaat tidak benar-benar yakin!!!
#NOTE3: ikuti kata hatimu, bukan siapa atau apa!!!
Buat orang yg sudh bekerja mungkin uang segitu bukan apa-apa. tapi buat saya uang segitu cukup besar.
Sayang? PASTI!
sejenak saya berfikir kemudian, Toh uang itu saya dapatkan dri Tuhan. Dan Allah tentunya tidak akan.membiarkan hambanya menderita. Allah mah kaya. Apalah artinya uang segitu untuk begitu besarnya nikmat yang sudah didaptkan.
Saya pasti bisa menabung kembali sedikit demi sedikit. Saya pasti akan menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ilmu itu memang mahal. Lha buat les bhs inggris aja bayarny bisa sampe jutaan -.-". Apalagi ini menyangkut ilmu hati, kecerdasan spiritual.
Mungkin kita tidak sadar. Sejalan dengan globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata berdampak rentan bagi kecerdasan hati dan ketuhanan manusia. Banyak orang mulai melupakan Tuhan, memuja Ilmu pengetahuan dan melegalkan berbagai hal yang dianggap terlarang sebelumnya.
Semakin berat tantangan, semakin lemah hati-hati yang mampu bertahan dalam kebaikan. (Aduh kok saya jadi ceramah). Lalu apa sebenarnya yang dibutuhkan? Mungkin jawabannya adalah sekolah hati. Saya berbicara bukan sebagai pakar atau apa. Hanya berbagi pemikiran agar bisa belajar bersama. Hehe...
Berbicara tentang pembelajaran hati, quote yang saya buat di atas sebenarnya bentuk perenungan diri sendiri. Mungkin Tuhan menegur kita, “Kenapa sih, kalau buat yang lain berani-berani saja bayar mahal. Tapi buat sesuatu yang lebih mendekatkan diri pada NYA”. Dan kali ini Allah sepertinya menegur saya, karena DIA saya pada Saya. Betapa mahal harga yang harus saya bayar untuk belajar menyekolahkan hati yang sepertinya perlu banyak sekali koreksi diri.
Kadang Tuhan menegur kita dengan mengambil hal-hal yang dianggap berharga. Seberapa besar kita mencintaiNYA dibandingkan hal-hal duniawi itu.
Tuhan menganugerahi nikmat yang begiituuu banyak, namun kita tak bersyukur sedikitpun, lalu tuhan mengambil sedikit saja, kita sudah mengeluh bukan main.
Saya masih sangat ingat kata-kata seorang sahabat, bermimpi tinggi itu harus ndut. Tapi jangan sampai kamu silau sama impian kamu.
Maksudnya mungkin memang bermimpi itu harus. Namun impian itu harus dicapai dengan proses. Tidak boleh silau dengan proses instan yang menjanjikan kemilau. Dan saya belajar lagi untuk kedua kalinya.
"Terimakasih Tuhan, masih mencintaiku dan mengingatkanku saat aq mulai jauh"
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar