Akhirnya Allah menjawab satu demi satu pertanyaan melalui Sang Waktu.... (ganisfa)
Seorang teman pernah bercerita pada saya tentang "Keajaiban Waktu". Waktu adalah obat penyembuh paling mujarab bagi setiap penyakit. Waktu pula menjadi jawaban atas segala pertanyaan. Dan waktu itu bahkan mampu mengubah setiap rasa dari cinta kepada ketidakpedulian, bahkan sebaliknya....
Saya mulai menemukan titik terang tentang siapa Amira Bunga Cinta yg membajak FB sy. Merasa bersalah sekali rasanya, berfikir suudzan pd beberapa orang. Astagfirullahalaziiiimmm...
Dan gadis itu, mungkin dia hanya ingin menjadi saya. betapa tidak bersyukurnya saya karena itu justru berarti Bahwa Allah memberi kelebihan untuk dicintai oleh makhluk lainnya....
Saya mulai menemukan titik terang kenapa Allah tidak memberikan apa yang benar-benar saya inginkan, karena ternyata itu memang tidak baik buat saya...
Kat chi,saya udah naik kelas. Jadi harus siap-siap untuk tes berikutnya yang lebih sulit...
#Note
Lain kali bersikap dan bertindak dengan kepala dingin, agar setiap tindakan tidak kita ulangi pada akhirnyaa :)
Sabtu, 25 Mei 2013
Jumat, 24 Mei 2013
Menyekolahkan Hati!!!
"Karena Tuhan terlalu Sayang, maka DIA mengajarkanmu cara menyekolahkan hati!!! (ganisfa)"
Karena semakin hari hati-hati manusia semakin lemah. Semakin rentan akan dosa. Dan semakin jauh mengingat Tuhannya. Butuh sesuatu yang besar untuk menyadarkan itu. Maka, Tuhan menegur dengan mengambil sesuatu yang dirasa berharga untuk menguji seberapa besar kita mencintaiNYA dibandingkan hal-hal lain di dunia.
Seperti naik kelas, menginjak pertengahan tahun 2013 ini saya kembali ujian!!! Sebuah pembelajaran tentang -USAHA itu berbanding lulus dengan HASIL- #Sebelumnya saya hanya ingin mengatakan bahwa saya tidak pernah dan TIDAK Menyalahkan siapa-siapa atas apa yang saya alami. Saya mensyukuri ini sebagai proses pembelajaran bagi saya :) dan berbagi untuk teman-teman semua.
Semakin tinggi tingkat keilmuan seseorang maka semakin sulit pula ujian yg pantas dihadapi.
Saya kembali belajar tentang sesuatu yg bernama keikhlasan.
(Renungan diri lagi :D)
Singkat cerita, karena ingin belajar berbisnis saya memulai sebuah investasi. Cukup menjanjikan krn keuntungan yang didapat sangat besar, 10% perminggu. Tergoda ingin mendapatkan keuntungan secara instan, akhirnya sy berinvestasi untuk bisnis ini. Awalnya saya sedikit ragu, namun akhirnya saya mencoba dengan niatan "Bisnis itu harus berani gagal" Dan akhirnya saya baru tahu bahwa bisnis tersebut bermasalah... investasi macet.
#NOTE1 : Hindari prasangka negatif saat memulai sesuatu, karena itu justru memancing hal-hal yang tidak diinginkan tersebut!
#NOTE2 : Jangan Pernah mengambil keputusan disaat tidak benar-benar yakin!!!
#NOTE3: ikuti kata hatimu, bukan siapa atau apa!!!
Buat orang yg sudh bekerja mungkin uang segitu bukan apa-apa. tapi buat saya uang segitu cukup besar.
Sayang? PASTI!
sejenak saya berfikir kemudian, Toh uang itu saya dapatkan dri Tuhan. Dan Allah tentunya tidak akan.membiarkan hambanya menderita. Allah mah kaya. Apalah artinya uang segitu untuk begitu besarnya nikmat yang sudah didaptkan.
Saya pasti bisa menabung kembali sedikit demi sedikit. Saya pasti akan menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ilmu itu memang mahal. Lha buat les bhs inggris aja bayarny bisa sampe jutaan -.-". Apalagi ini menyangkut ilmu hati, kecerdasan spiritual.
Mungkin kita tidak sadar. Sejalan dengan globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata berdampak rentan bagi kecerdasan hati dan ketuhanan manusia. Banyak orang mulai melupakan Tuhan, memuja Ilmu pengetahuan dan melegalkan berbagai hal yang dianggap terlarang sebelumnya.
Semakin berat tantangan, semakin lemah hati-hati yang mampu bertahan dalam kebaikan. (Aduh kok saya jadi ceramah). Lalu apa sebenarnya yang dibutuhkan? Mungkin jawabannya adalah sekolah hati. Saya berbicara bukan sebagai pakar atau apa. Hanya berbagi pemikiran agar bisa belajar bersama. Hehe...
Berbicara tentang pembelajaran hati, quote yang saya buat di atas sebenarnya bentuk perenungan diri sendiri. Mungkin Tuhan menegur kita, “Kenapa sih, kalau buat yang lain berani-berani saja bayar mahal. Tapi buat sesuatu yang lebih mendekatkan diri pada NYA”. Dan kali ini Allah sepertinya menegur saya, karena DIA saya pada Saya. Betapa mahal harga yang harus saya bayar untuk belajar menyekolahkan hati yang sepertinya perlu banyak sekali koreksi diri.
Kadang Tuhan menegur kita dengan mengambil hal-hal yang dianggap berharga. Seberapa besar kita mencintaiNYA dibandingkan hal-hal duniawi itu.
Tuhan menganugerahi nikmat yang begiituuu banyak, namun kita tak bersyukur sedikitpun, lalu tuhan mengambil sedikit saja, kita sudah mengeluh bukan main.
Saya masih sangat ingat kata-kata seorang sahabat, bermimpi tinggi itu harus ndut. Tapi jangan sampai kamu silau sama impian kamu.
Maksudnya mungkin memang bermimpi itu harus. Namun impian itu harus dicapai dengan proses. Tidak boleh silau dengan proses instan yang menjanjikan kemilau. Dan saya belajar lagi untuk kedua kalinya.
"Terimakasih Tuhan, masih mencintaiku dan mengingatkanku saat aq mulai jauh"
Karena semakin hari hati-hati manusia semakin lemah. Semakin rentan akan dosa. Dan semakin jauh mengingat Tuhannya. Butuh sesuatu yang besar untuk menyadarkan itu. Maka, Tuhan menegur dengan mengambil sesuatu yang dirasa berharga untuk menguji seberapa besar kita mencintaiNYA dibandingkan hal-hal lain di dunia.
Seperti naik kelas, menginjak pertengahan tahun 2013 ini saya kembali ujian!!! Sebuah pembelajaran tentang -USAHA itu berbanding lulus dengan HASIL- #Sebelumnya saya hanya ingin mengatakan bahwa saya tidak pernah dan TIDAK Menyalahkan siapa-siapa atas apa yang saya alami. Saya mensyukuri ini sebagai proses pembelajaran bagi saya :) dan berbagi untuk teman-teman semua.
Semakin tinggi tingkat keilmuan seseorang maka semakin sulit pula ujian yg pantas dihadapi.
Saya kembali belajar tentang sesuatu yg bernama keikhlasan.
(Renungan diri lagi :D)
Singkat cerita, karena ingin belajar berbisnis saya memulai sebuah investasi. Cukup menjanjikan krn keuntungan yang didapat sangat besar, 10% perminggu. Tergoda ingin mendapatkan keuntungan secara instan, akhirnya sy berinvestasi untuk bisnis ini. Awalnya saya sedikit ragu, namun akhirnya saya mencoba dengan niatan "Bisnis itu harus berani gagal" Dan akhirnya saya baru tahu bahwa bisnis tersebut bermasalah... investasi macet.
#NOTE1 : Hindari prasangka negatif saat memulai sesuatu, karena itu justru memancing hal-hal yang tidak diinginkan tersebut!
#NOTE2 : Jangan Pernah mengambil keputusan disaat tidak benar-benar yakin!!!
#NOTE3: ikuti kata hatimu, bukan siapa atau apa!!!
Buat orang yg sudh bekerja mungkin uang segitu bukan apa-apa. tapi buat saya uang segitu cukup besar.
Sayang? PASTI!
sejenak saya berfikir kemudian, Toh uang itu saya dapatkan dri Tuhan. Dan Allah tentunya tidak akan.membiarkan hambanya menderita. Allah mah kaya. Apalah artinya uang segitu untuk begitu besarnya nikmat yang sudah didaptkan.
Saya pasti bisa menabung kembali sedikit demi sedikit. Saya pasti akan menemukan jalan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ilmu itu memang mahal. Lha buat les bhs inggris aja bayarny bisa sampe jutaan -.-". Apalagi ini menyangkut ilmu hati, kecerdasan spiritual.
Mungkin kita tidak sadar. Sejalan dengan globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata berdampak rentan bagi kecerdasan hati dan ketuhanan manusia. Banyak orang mulai melupakan Tuhan, memuja Ilmu pengetahuan dan melegalkan berbagai hal yang dianggap terlarang sebelumnya.
Semakin berat tantangan, semakin lemah hati-hati yang mampu bertahan dalam kebaikan. (Aduh kok saya jadi ceramah). Lalu apa sebenarnya yang dibutuhkan? Mungkin jawabannya adalah sekolah hati. Saya berbicara bukan sebagai pakar atau apa. Hanya berbagi pemikiran agar bisa belajar bersama. Hehe...
Berbicara tentang pembelajaran hati, quote yang saya buat di atas sebenarnya bentuk perenungan diri sendiri. Mungkin Tuhan menegur kita, “Kenapa sih, kalau buat yang lain berani-berani saja bayar mahal. Tapi buat sesuatu yang lebih mendekatkan diri pada NYA”. Dan kali ini Allah sepertinya menegur saya, karena DIA saya pada Saya. Betapa mahal harga yang harus saya bayar untuk belajar menyekolahkan hati yang sepertinya perlu banyak sekali koreksi diri.
Kadang Tuhan menegur kita dengan mengambil hal-hal yang dianggap berharga. Seberapa besar kita mencintaiNYA dibandingkan hal-hal duniawi itu.
Tuhan menganugerahi nikmat yang begiituuu banyak, namun kita tak bersyukur sedikitpun, lalu tuhan mengambil sedikit saja, kita sudah mengeluh bukan main.
Saya masih sangat ingat kata-kata seorang sahabat, bermimpi tinggi itu harus ndut. Tapi jangan sampai kamu silau sama impian kamu.
Maksudnya mungkin memang bermimpi itu harus. Namun impian itu harus dicapai dengan proses. Tidak boleh silau dengan proses instan yang menjanjikan kemilau. Dan saya belajar lagi untuk kedua kalinya.
"Terimakasih Tuhan, masih mencintaiku dan mengingatkanku saat aq mulai jauh"
posted from Bloggeroid
Minggu, 12 Mei 2013
Pengalaman Interview Beasiswa Turki 2013
Alhamdulillah, seperti yang saya
ceritakan sebelumnya saya berhasil terpilih (gaya, kaya miss Indonesia aja gitu
ya) sebagai salah satu kandidat untuk masuk tahap wawancara beasiswa pemerintah
Turkiye.
Saya mendapatkan jadwal tes pada
Hari Senin, 6 Mei 2013 pukul 14.00-15.00 (Hari bersejarah, jadi dicatet gitu
ya.. #lebay). Awalnya saya menanggapi santai dalam rangka wawancara ini, hanya
sekedar wawancara toh? Tinggal jawab apa adanya kan? Tapi saudara-saudara,
setelah membuka-buka blog, tulisan, atau info soal beasiswa Turki ini saya jadi
sedikit tegang. Ada beberapa trik dan tips yang juga harus kita terapkan
menghadapi wawancara. Alhasil, kelabakanlah saya H-3 menjelang tes baru
bergoogling ria dan prepare kebutuhan tes.
Hal pertama
yang saya lakukan adalah mencari partner untuk berangkat ke Jakarta, pasalnya
menempuh perjalanan sendirian malang-jakarta cukup membosankan juga. Apalagi
saya baru kembali dari Jakarta 2 minggu sebelumnya. Rasanya sisa-sisa pegal
perjalanan masih nyangkut sana sini, kepala masih kebayang-bayang ngemper di
Soetta semalaman dan gerasak-gerusuk nyari tiket Bandung-Jakarta(Okai, cerita
yang itu ntar di page yang lain aja ya..hehehe...). Akhirnya saya mengepost “[Butuh Info]Lolos Interview Turkiye Burslari 2013” di group beasiswa@yahoogroups.com.
Terimakasih yaa. Saya menunggu 1-2 hari belum ada jawaban, baru hari ketiga
sejak saya mengirim ke mailis tersebut ada beberapa yang menghubungi. Bahkan
saya menemukan kandidat dari Universitas saya pada hari H setelah test (Kok
telat ya? Tapi gpp, nambah temen jugaa J
)
Hal kedua yang
saya lakukan adalah nyari blog-blog mahasiswa yang sudah lolos beasiswa Turki,
beserta beberapa pertanyaan yang sering muncul. Waktu itu saya cuman baca-baca
pertanyaannya doang, belum mikirin jawabannya mau dibawa kemana. Nah selain itu
saya juga iseng googling info tentang Turki, misalnya isu migrasinya, terus PPI
Indonesia Turki, Living Guide disana, sama profil negaranya. Mikirnya jauh
banget ya? Saya takutnya tiba-tiba ditanya siapa Presiden Turki, terus gak bisa
jawab. Mempermalukan nama bangsa dan negara alamater tercinta kan? Apalagi
nyerempetin gelar S.IP dibelakang tuh.... Beuh....
H-4, tepatnya
Jumat 3 Mei, saya baru sempet nyari-nyari tiket berangkat. Alhasil karena
belinya mepet-mepet ya dapetlah tiket kereta yang harganya ngalahin harga
pesawat. Mikirnya daripada gak berangkat. Bismillah. Tapi Alhamdulillah
pulangnya dapet tiket pesawat murah, hehehe....
Nah, Jadi
ceritanya saya berangkat Sabtu 4 Mei 2013 dari Malang dan nyampe Minggu 5 Mei
2013. Waktu itu malem-malem dikereta, ditengah kesendirian perjalanan (dramatis
ceritanya, lagi dalam perjalanan ke medan jihad,,,hahaha...) isenglah googling
tentang beasiswa Turki. Eh nemu kultwitnya si embak-embak asal Jambi yang
canggih banget mengupas tips and Trik dia lolos beasiswa Turki. Waktu itu
mikirnya, si embak kok gak dari kemaren aja gitu, kenapa H-1 mepet-mepet
gitu... emang sengaja bikin penasaran yaaa :p. Tapi makasiiii ya mbaak,
kultwitmu sangaaat membantu...(info kultwit mbaknya bisa dilihat di http://chirpstory.com/li/74471) .
Kemudian kepikiranlah buat ngikutin jejaknya si mbak buat rada-rada narsis gitu
waktu interview. Nyampe jakarta langsung buka lepito trus bikin fortofolio diri
sendiri yang emang, narsis sih... ahahaha,,,
Hari H, 6 Mei
2013. Interview dijadwalkan jam 2 siang, saya sudah mandi dari jam 11,
berangkat jam setengah satu. Padahal tinggalnya waktu itu di daerah Rasuna Said
Juga, 10 menit lah naik P20. Jam 1 Kurang sudah sampai kedubesnya, tapi berhubung
lagi istirahat, saya nunggu diluar. Sendirian. Berdiri awalnya. Kemudian ada
bapak-bapak tukang sapu manggilin “Neng sini aje duduk sini, daripada bediri
sono!”. Ah iya juga ya, daripada kayak anak ilang, saya sendiri didepan
Kedubesnya,gak boleh masuk, sedihnya gak boleh foto-foto juga (insting
narsisme!!!). Sembari duduk-duduk sama
tukang sapunya, saya ngobrol-ngobrol sama si Bapak yang ternyata asli Madiun
dan sudah menetap di Jakarta sejak tahun 1965 itu. Waah arus urbanisasi jakarta
itu meman suda terpola sejak zaman dulu ya sodara-sodara. Beliau cerita sempat
kerja di Kedubes Turki sebagai tukang kebun. Dalam hati saya mikir, kalau dalam
strata diplomatik, seenggaknya ni Bapak masuk bagian-bagian pegawai diplomatik
gitu ya, weuh kereeen. Saya yang S1 aja kalah. Hehehe.... Akhirnya kita ngobrol
beberapa hal lain seperti tugas dia jadi juru sapu, kondisi jakarta yang makin
berpolusi, dan lain-lain. Terimakasih ya pak, setidaknya saya menghabiskan
waktu kurang lebih satu jam dipinggiran jalan kota Jakarta itu gak
boring-boring banget. Sampai pukul 1.20 saya belum menemukan tanda-tanda
peserta lain, barulah pukul 1.40an saya menemukan beberapa peserta lainnya
yaang semuanya cowok. Memang saya paling cantik waktu itu. Ya Jelaslah ya -.-.
Ada yang dari Aceh, cibubur, Jakarta, Bandung, Depok, dan lain-lain. Saya dari
Malang sendirian.
Setelah masuk
pintu gerbang, kita harus menyimpan HP (gak boleh foto-foto, sedihnyaaa), dan
didalam kita nunggu di ruang tamu yang oke banget. Karpet sama perabot ala-ala
Tukiye gitu keren ya, ah nyaman banget berasa rumah sendiri. Kemudian, selama
menunggu interviewernya dateng, kita ngobrol dan sharing-sharing nih apa aja
strategi wawancaranya. And here we go.... hehehe...
1.
Siapkan jawaban boombastis, namun tetap rasional.
Misalnya kenapa mau kuliah di Turki? Biar bisa jadi Rektor! Biar jadi Gubernur!
Daan jawaban-jawaban lainnya yang BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN...hehehehe
2.
Tetap tenang dan santai, kalau bisa kita ngajak
interviewernya becanda kali ya...hehe..berusaha tarik perhatian mereka dengan
menunjukkan siapa kamu, namun tetap apa adanya dan gak lebay.
3.
Siapkan tesis, pelajari skripsi, atau rancangan
riset kali ya. Lumayan bisa nambah-nambah poin buat menarik perhatian
interviewer.
4.
Sharing sama teman yang lain
5.
Saling mendoakan
6.
Dan do ur best for the war !!!
Jujur saya belum puas sama
wawancara saya kemarin, masih banyak yang ingin saya ekplor. Tapi seenggaknya
saya dapat pengalaman baru dan teman-teman baru. Semakin bersemangat untuk
mencoba interview berikutnya. ADS, Bismillahirrohmanirrohim...
Kamis, 02 Mei 2013
Tes Interview Beasiswa Turki, Sebuah Langkah Awal
Hari itu
seperti biasa, aktifitas pagi setelah bangun tidur adalah mengecek hp. Jam
berapa, ada email atau notification lainnya. Dan ternyata layar HP hitam karena
memang baterainya sedang habis. Akhirnya aku segera bersiap menuju kampus dan
berexcited ria karena hari itu akan menonton pertunjukan teater. Sudah 5 tahun
tidak main teater, dan terakhir kali menontonpun 2 tahun yang lalu di GOETHE
Institut Jakarta.
Dan hari itu
menjadi begitu bersemangat. Alhamdulillah Allah memberi kejutan lainnya. Sebuah
email masuk dari Turkiye Burslary berupa interview invitation. Awalnya saya
hanya membaca datar pesan itu, antara tidak percaya dan oh? Namun beberapa lama
kemudian, saya sadar bahwa Allah sudah memberikan kepercayaan yang besar pada
saya.
Tidak
dipungkiri mengikuti seleksiaplikasi
Beasiswa Turki ini adalah coba-coba. Beberapa berkaspun saya mungkin
belum maksimal, misalnya TOEFL yang masih toefl institusi dari lembaga kursus.
Jujur, saya
masih dalam masa pemulihan kondisi mental karena beberapa shock terapi minggu
kemarin. Tapi Allah selalu berfirman bahwa “Aku adalah apa yang disangkakan
hambaku”. Maka aku yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik melalui
setiap hal yang akan aku lewati.
Perjalanan
saya untuk mendapatkan beasiswa ini memang masih beberapa langkah lagi, dan itu
pasti tidak mudah. Namun ini adalah salah satu langkah untuk menempa diri,
belajar dan meraih impian-impian berikutnya.
Lahaulawalaquwwataillabillahilaliyyiladziiim... saya ikhas untuk apapun
hasilnya, namun semoga Allah memeberi kekuatan untuk menunjukkan yang terbaik
dari saya di saat test nanti.
Setelah
googling dan bertanya pada beberapa teman, ada beberapa jenis pertanyaan yang
sering diajukan dalam beasiswa turki ini, diantaranya : (saya dapatkan dari
sumber :
http://miturki.wordpress.com/2013/04/22/seri-bahas-tuntas-taklukkan-tes-wawancara-beasiswa-turki/)
1)
Background keluarga
kita
2)
Mengapa
memilih kuliah di Turki
3)
Mengapa
memilihjurusan yang telahkitapilih di form aplikasi (bagi yang memilih jurusan
yang berbeda dengan background S1nya, maka usahakan cari koherens yang
masukakal)
4)
Spesifikasi
jurusan tersebut (untukmenguji sejauh apa kita paham tentang jurusan yang akan
kita ambil)
5)
Apa rencana
kita setelah menyelesaikan studi
dan beberapa
kelengkapan yang perlu dibawa
1)
Pas Foto
2)
KTP (asli
& foto kopi)
3)
Passport
(asli & fotokopi)
4)
Ijazah &
Transkrip (asli & fotokopi yang sudah dilegalisir, dan karena saya sudah
punya yang Translated to English, jadi saya bawa juga translation-nya)
5)
Sertifikat
TOEFL
6)
Surat
rekomendasi
7)
Motivation Letter
8)
Piagam-piagam (asli & fotokopi)
9)
Print
email “Invitation for Interview” kita
10)
Buku /
Paper yang pernah kita terbitkan
11)
Salinan
formulir aplikasi kita ( untuk dibaca ulang saat menunggu giliran interview )
12) Tambahan dari saya adalah outline rencana penelitian yang ingin dilakukan nanti :)
12) Tambahan dari saya adalah outline rencana penelitian yang ingin dilakukan nanti :)
Untuk
persiapan hari H, bismillaah... saya akan berusaha semaksimal mungkin,
setidaknya tidak tampil mengecewakan orang-orang yang percaya bahwa saya bisa.
Bismillahirrohmanirrohim....
Semoga Allah
juga selalu memebri kekuatan untuk tidak tinggi hati atas kelebihan nikmatnya
dan senantiasa bersyukur.
Semangaaat
Egaaa ^^
Langganan:
Postingan (Atom)