"Bisa tolong bacakan nak, bapak gak kelihatan...."
Pinta Bapak menyodorkan sms di hpnya.
Aku tertegun, meringis luka dalam hati...
Sudah hampir tiga tahun ini, penglihatan beliau tidak berfungsi dengan baik.
Mungkin itu yang membuat beliau sedikit stress. Kegemarannya membaca pun tak bisa dilakukan lagi.
Secangkir kopi hitam dipagi hari sudah tak didampingi oleh koran kesayangannya.
Bapak pun akhirnya mulai mengurangi aktifitas mengajarnya di kampus.
Ah....
Aku mendesah berat.
Tahun ini beliau sudah berusia 51 tahun. Diusia paruh baya seharusnya beliau sudah tidak pusing-pusing lagi memikirkan anak-anaknya yang mulai tumbuh dewasa.
Tapi bapak, masih tetap seperti Bapak yang dulu.
Meski demikian, bapak masih setia dengan si tua GLPRO nya...
Menelusuri jalan ke kantor, meski hujan, dan panas...
beliau tak pernah meminta lebih...
Cukuplah kita jadi orang yang sederhana namun bahagia
dibanding serba berlebihan namun menderita...
nasihatnya selalu....
---cepat sembuh Bapak,tunggu egan bawain tiket plus undangan wisuda dari negeri kangguru---